hangat malam meresahkan hidupku
sepinya sang embun aku terbaring mengenangkan
waktu waktu yang bakal menyungsung hidupku
banyak benar perkara yang ku pikirkan
bayang bayang sang kalkatu bermain main
dengan cahaya ia pergi
dengan cahaya jua ia jatuh
itu mengajarkan aku akan hidup berbayangan impian
gelap ruang bilik diisi dengan bunyian
titisan air kumpulan embunan dibumbungan
aku diulit keresahan
gelapku diisi keraguan
saat ini kah aku perlu panjatkan doa?
merenung ke dalam tapak tangan ku,
liangan dipeluhi
berlikat dan basah
tiada kata yang harus ku ucapkan
semuanya telah dipadam usia
Yanz
(Kala malam ujan...)
16 Oct 09
No comments:
Post a Comment