(buat kak Aida yang resah & pasrah)
di usia ini
tanpa jemu kupohoni ketenangan
dan keampunan
barangkali aku tidak mungkin memiliki hatimu
meski pun di antara kita saling mengharap
biarkan kenangan sepucat mimpi
mengembara dalam kesendirianya
dan aku berlutut di sini
memeluk angin yang basah
dihujani salju embun nan dingin
barangkali
kan ku temui suaramu
di arah barat
di waktu kembara ini
kau terlalu jauh dalam kedekatan yang hampir
dan ramai orang menunggu mu
tetapi aku seorang menanti
Kak
masihkah kau seperti dulu
membawa berita manis
sambil menatap mataku
dan sesekali aku terkedu
dalam keramahan yang terhenti
di antara perindu dan pemuja
kita menuju dewsa
Kak,
apakah paling abadi buat doa?
selain ungkapan kasih yang tak menghilangkan kenangan itu
dan mengaburkan kepercayaan
lalu sebagai waktu penangguh
mengisi rindu
dikala hati mengharapkan sinar cahaya
dan mendambakan kepasrahan mu itu...
No comments:
Post a Comment